Hai, namaku Boni. Umurku baru 4 bulan. Aku
kucing paling ganteng sejagat kampung rumahku. Aku masih keturunan Persia loh!
Nama ibuku Hwang Beo Jin atau lebih unyu dipanggil Pochil.
Mama Pochil merupakan kucing elit, paling
elit di kampungku. Dia asli keturunan Persia. Tidak ada kucing yang berani
mendekatinya selain ayahku. Ayahku punya nama panggilan Si Tukang Becak.
Hihi... Nama panggilan ini diberikan Pak Ayam karena ia tidak suka pada kucing
kampung kotor, dekil, dan kurus yang mendekati kucing elit kesayangannya. Kisah
cinta Mama Pochil mirip Romeo dan Juliet versi kucing. Gimana enggak, setiap
mereka bertemu selalu sembunyi – sembunyi di belakang rumah. Kalau ketahuan
Pak Ayam bisa payah! Pernah Pak Ayam memergoki Si Tukang Becak mendekati ibuku.
Pak ayam yang berang menembakkan senjata angin pada ayahku, namun ayahku yang
cerdik dan lincah berhasil melarikan diri.
Kemudian Mama Pochil hamil.
Kehamilannya baru diketahui setelah aku dan sodara – sodaraku dilahirkan, jadi udah telah banget ya.
Aku dan keenam sodaraku yang lain lahir di
kasur Pak Ayam. Malam itu Mama Pochil nekad naik ke atas kasur. Walaupun
dipaksa turun, Mama Pochil gak mau. Hingga akhirnya tengah malam sampai jam 7
pagi, Mama Pochil melahirkan 7 anak berturut – turut. Sayangnya 3 sodaraku mati karena kondisinya
lemah. Aku dan ketiga sodaraku yang lain kemudian dibesarkan di sebuah ember
besar yang cukup untuk memandikan bayi manusia. Mama Pochil tidak selalu
menemani kami. Terkadang ia mencari ruang yang lebih luas dan tidur di lantai.
Mungkin Mama Pochil sedikit tertekan karena ayah tidak pernah datang menjenguk
kami.
Setelah berumur 2 bulan, aku dan ketiga
sodaraku dipisah. Muezza, kucing yang mirip denganku dan berjenis kelamin
jantan menjadi milik teman anak Pak Ayam. Disana ia hidup sejahtera dan
berlimpah kasih sayang. Melas kemudian diberikan pada sodara Pak Ayam. Melas
awalnya bernasib buruk. Ia menularkan jamur gatal padaku dan sodara – sodaraku yang lain. Karena mengakibatkan manusia gatal – gatal hebat, Melas sempat berpindah – pindah tangan dari satu orang ke orang lainnya. Kabar
terakhir yang kudengar, dia diasuh sebuah keluarga yang sangat menyayanginya.
Ia dimandikan 2 kali sehari dan dibedakin mirip bayi manusia! Hii...

Mama Pochil hanya bersama kami selama 2
bulan. Suatu sore Mama Pochil menghilang dan tidak kembali sampai sekarang.
Kemungkinan 99,99% Mama Pochil diculik orang jahat. Pak Ayam sekeluarga sedih
dengan kepergian Mama Pochil. Aku dan Bonu pun begitu.
Sampai saat ini, Mama Pochil masih ada
dalam ingatan kami. Kadang aku berdoa, semoga yang mencuri ibuku ketiban sial
seumur hidupnya. Tapi itu terlalu jahat juga sih, mengingat mungkin saja
pencurinya nekad karna tuntutan hidup. Aku berusaha mengikhlaskan Mama Pochil
pergi.
Mungkin di belahan dunia manapun tempat
Mama Pochil sekarang tinggal, ia bisa hidup lebih bahagia sebagai kucing elit
dan berkelas. Mungkin ia dapat menikmati perawatan untuk kucing elit, rajin
check up ke dokter hewan, dan mendapat makanan yang mahal dan lezat.
Sluuurrrpppp... Mama Pochil, dimanapun Mama berada semoga aku dan Bonu selalu
ada di hatimu. Sarangheyo, Mama Pochil!
0 komentar:
Posting Komentar